Indonesia adalah negara kesatuan, negara yang memeliki banyak perbedaan yang kemudia disatukan. Ragam suku, budaya, ras, dan agama, disatukan dengan satu bangsa, bangsa Indonesia, disatukan dengan Bahasa, Bahasa Indonesia, disatukan dengan bendera sang saka Merah Putih.
Kembali
lagi seperti biasanya, setiap mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan itu selalu
diskusi, namun ada yang berbeda dengan diskusi kali ini, yaitu dengan melakukan
permainan. Dosen mengatakan, katakanlah ini permainan kepemimpinan dan
permainan ini berkaitan dengan materi kuliah yaitu tentang Integrasi Bangsa. Pada
awalnya saya tidak begitu mengerti bagaimana teknis permainan tersebut, namun
yasudah saya mengikuti saja jalannya permainan tersebut, dan saya pikir diskusi
hari ini akan menarik.
Hal
pertama yang dilakukan adalah membagi kelompok menjadi 6 kelompok. Teknis
pembagiannya adalah dari ujung paling depan berhitung mulai dari 1 – 6,
kemudian hitungan diulangi 1 – 6 sampai semua terbagi. Kemudian dosen menyuruh
berkumpul dengan kelompoknya masing masing dengan tertarur, artinya dengan
urutan yang sistematis. Pada akhirnya, malah jadi semeraut dan bingung, karena
tidak tau siapa saja anggota kelompoknya dan juga tak kunjung selesai. Kemudian
dosen kembali berbicara, “dari permainan pertama saja kalian tidak ada yang
bisa memenangkannya” saya pun bingung apa maksudnya, kemudia dia menjelaskan,
“saya pikir nanti ada diantara kalian yang ada jiwa kepemimpinannya, yang
kemudia mengatur teman-temannya untuk duduk dimana sesuai dengan kelompoknya,
sehingga menjadi tersusun rapih dan sistematis” oh ya, saya baru mengerti. Tak
berpikir sejauh itu, saya kira cara berkumpulnya jgn ada yang bersuara, ya tapi
kenyataanya bersuara juga.
Pada
akhirnya dosenlah yang mengatur urutan tempat duduk kelompoknya. Singkat
cerita, kemudian dosen menyuruh untuk menentukan siapa ketua dari masing-masing
kelompok, dan nanti jelaskan pula bagaimana cara kalian memilihnya. Saya masuk
di kelompok 5, dan kemudian kami semua diskusi, siapa yang mau saja, saya sih
tidak mau hehe. Akhirnya ada yang mengajukan, dan kamipun sepakat. Singkat
cerita setiap ketua kelompok maju kedepan untuk menerima arahan permainan. Jadi
seolah-olah permainan itu seperti pemerintahan gitu, dosen sebagai presiden,
dan ketua kelompok sebagai pemimpin di wilayah daerah masing-masing.
Selanjutnya,
ketua menjelaskan teknis permainnya, jadi, teknisnya gini, presiden memberikan
pertanyaan, kemudia setiap kelompok, hanya menjawab setuju atau tidak setuju,
dituliskan dikertas selembar ditulis selambar Y dan selembar X. Yang boleh
menentukan atau mengangkat jawaban hanyalah ketua. Sebelum permainan itu
dimulai, dosen telah memberikan keterangan poinnya, saya agak susah
menjelaskan, kurang lebihnya seperti ini, jadi ada 6 kelompok, jika 5 kelompok menjawab
Y dan 1 kelompok menjawab X maka, yang mendapat point misalnya yang 1 kelompok
tadi dan yang 5 minus point. Begitupun selanjutnya, missal 2 Y, 4 X, 4 Y, 2 X,
atau semua menjawab Y atau semua menjawab X, itu ada yang menambah point, juga
ada yang minus atau mengurangi.
Permainan
pun di mulai. Presiden mengajukan pertanyaan kemudian setiap kelompok harus
menjawab dengan serentak. Sebelum itu, presiden juga membolehkan antar kelompok
berdiskusi mengenai jawaban. Dan kelompok saya pun mengajukan diskusi dengan
kelompok sebelah. Pertanyaan nya itu seolah olah benar, maksudnya,
pertanyaannya diajukan sesuai dengan fakta fakta nyata yang sekarang terjadi.
Misal, hutang negara kita banyak, bagaimana jika kita menaikkan pajak agar bisa
membayar hutang?
Hal
seperti itu juga kadang mengecoh juga, jadi seolah olah kita memang berperan
sebagai pimpinan sebuah wilayah dan akan menyetujui atau tidaknya keputusan
presiden tersebut. Sedangkan kita juga harus ada yang memenangkan permainan
tersebut. Nah berbeda dengan kelompok lain, ternyata ketua saya tak
menghiraukan pertanyaan apa, yang penting bagaimana dapat point tinggi. Singkat
cerita, permainan itu berlangsung, dan seperti di dunia nyata, setiap ketua
boleh berdiskusi dengan ketia lainnya, yang kemudian ketua kami berdiskusi pada
salah satu ketua untuk merencanakan agar mendapat point tinggi. Tapi ternyata
lain dengan hasil diskusi mereka, ketua kelompok kami ternyata punya rencana
sendiri dan ahirnya mendapat point paling tinggi. Saya pun tak habis pikir, dan
juga gk paham jadinya permainan ini untuk apa. Namun kemudian dosen menjelaskan
bahwa, kira kira seperti inilah yang ada di dunia nyata, pasti saja ada yang
berbeda, ada yang maunya menang sendiri dan itulah tantangannya untuk
mempersatukan bangsa.
Begitulah
perkuliahan siang itu, sangat menarik.
0 komentar:
Posting Komentar