2 Jun 2018

Resume: Permainan Kepemimpinan dalam simulasi Integrasi Bangsa


Indonesia adalah negara kesatuan, negara yang memeliki banyak perbedaan yang kemudia disatukan. Ragam suku, budaya, ras, dan agama, disatukan dengan satu bangsa, bangsa Indonesia, disatukan dengan Bahasa, Bahasa Indonesia, disatukan dengan bendera sang saka Merah Putih.
            Kembali lagi seperti biasanya, setiap mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan itu selalu diskusi, namun ada yang berbeda dengan diskusi kali ini, yaitu dengan melakukan permainan. Dosen mengatakan, katakanlah ini permainan kepemimpinan dan permainan ini berkaitan dengan materi kuliah yaitu tentang Integrasi Bangsa. Pada awalnya saya tidak begitu mengerti bagaimana teknis permainan tersebut, namun yasudah saya mengikuti saja jalannya permainan tersebut, dan saya pikir diskusi hari ini akan menarik.
            Hal pertama yang dilakukan adalah membagi kelompok menjadi 6 kelompok. Teknis pembagiannya adalah dari ujung paling depan berhitung mulai dari 1 – 6, kemudian hitungan diulangi 1 – 6 sampai semua terbagi. Kemudian dosen menyuruh berkumpul dengan kelompoknya masing masing dengan tertarur, artinya dengan urutan yang sistematis. Pada akhirnya, malah jadi semeraut dan bingung, karena tidak tau siapa saja anggota kelompoknya dan juga tak kunjung selesai. Kemudian dosen kembali berbicara, “dari permainan pertama saja kalian tidak ada yang bisa memenangkannya” saya pun bingung apa maksudnya, kemudia dia menjelaskan, “saya pikir nanti ada diantara kalian yang ada jiwa kepemimpinannya, yang kemudia mengatur teman-temannya untuk duduk dimana sesuai dengan kelompoknya, sehingga menjadi tersusun rapih dan sistematis” oh ya, saya baru mengerti. Tak berpikir sejauh itu, saya kira cara berkumpulnya jgn ada yang bersuara, ya tapi kenyataanya bersuara juga.
            Pada akhirnya dosenlah yang mengatur urutan tempat duduk kelompoknya. Singkat cerita, kemudian dosen menyuruh untuk menentukan siapa ketua dari masing-masing kelompok, dan nanti jelaskan pula bagaimana cara kalian memilihnya. Saya masuk di kelompok 5, dan kemudian kami semua diskusi, siapa yang mau saja, saya sih tidak mau hehe. Akhirnya ada yang mengajukan, dan kamipun sepakat. Singkat cerita setiap ketua kelompok maju kedepan untuk menerima arahan permainan. Jadi seolah-olah permainan itu seperti pemerintahan gitu, dosen sebagai presiden, dan ketua kelompok sebagai pemimpin di wilayah daerah masing-masing.
            Selanjutnya, ketua menjelaskan teknis permainnya, jadi, teknisnya gini, presiden memberikan pertanyaan, kemudia setiap kelompok, hanya menjawab setuju atau tidak setuju, dituliskan dikertas selembar ditulis selambar Y dan selembar X. Yang boleh menentukan atau mengangkat jawaban hanyalah ketua. Sebelum permainan itu dimulai, dosen telah memberikan keterangan poinnya, saya agak susah menjelaskan, kurang lebihnya seperti ini, jadi ada 6 kelompok, jika 5 kelompok menjawab Y dan 1 kelompok menjawab X maka, yang mendapat point misalnya yang 1 kelompok tadi dan yang 5 minus point. Begitupun selanjutnya, missal 2 Y, 4 X, 4 Y, 2 X, atau semua menjawab Y atau semua menjawab X, itu ada yang menambah point, juga ada yang minus atau mengurangi.
            Permainan pun di mulai. Presiden mengajukan pertanyaan kemudian setiap kelompok harus menjawab dengan serentak. Sebelum itu, presiden juga membolehkan antar kelompok berdiskusi mengenai jawaban. Dan kelompok saya pun mengajukan diskusi dengan kelompok sebelah. Pertanyaan nya itu seolah olah benar, maksudnya, pertanyaannya diajukan sesuai dengan fakta fakta nyata yang sekarang terjadi. Misal, hutang negara kita banyak, bagaimana jika kita menaikkan pajak agar bisa membayar hutang?
            Hal seperti itu juga kadang mengecoh juga, jadi seolah olah kita memang berperan sebagai pimpinan sebuah wilayah dan akan menyetujui atau tidaknya keputusan presiden tersebut. Sedangkan kita juga harus ada yang memenangkan permainan tersebut. Nah berbeda dengan kelompok lain, ternyata ketua saya tak menghiraukan pertanyaan apa, yang penting bagaimana dapat point tinggi. Singkat cerita, permainan itu berlangsung, dan seperti di dunia nyata, setiap ketua boleh berdiskusi dengan ketia lainnya, yang kemudian ketua kami berdiskusi pada salah satu ketua untuk merencanakan agar mendapat point tinggi. Tapi ternyata lain dengan hasil diskusi mereka, ketua kelompok kami ternyata punya rencana sendiri dan ahirnya mendapat point paling tinggi. Saya pun tak habis pikir, dan juga gk paham jadinya permainan ini untuk apa. Namun kemudian dosen menjelaskan bahwa, kira kira seperti inilah yang ada di dunia nyata, pasti saja ada yang berbeda, ada yang maunya menang sendiri dan itulah tantangannya untuk mempersatukan bangsa.
            Begitulah perkuliahan siang itu, sangat menarik.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © kuaink | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com