KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas, yang berjudul “Teks Cerita Ulang Imajinatif”.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tangerang, Oktober 2015
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................2
Identitas Buku..................................................................................3
BAB I : Sinopsis Novel...............................................................4
BAB II : Identifikasi Unsur Intrinsik........................................6
BAB III : Identifikasi Unsur Ekstrinsik....................................8
BAB IV : Simpulan Dan Saran.................................................9
Daftar Pustaka..........................................................................10
IDENTITAS BUKU
Nama Buku : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2011
Halaman : 264 Halaman
Genre : Fiksi, Romance
Angkatan : 2000 an
BAB I
Sinopsis Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Karya Tere Liye
Novel ini mengisahkan kehidupan seseorang yang bernama Tania dan juga adiknya yang bernama Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen karena keterbatasan ekonomi keluarga sepeninggal ayah mereka. Mereka berdua tinggal di rumah kardus dengan ibu mereka. Mereka mulai mengisi hari-hari mereka dengan berjalan dari mobil ke mobil, mengamen, menyanyikan lagu-lagu dewasa demi mengumpulkan pundi-pundi uang yang diharapkan bisa meringankan beban sang ibu, yang bekerja serabutan dan seringkali sakit.
Tetapi semua kesulitan itu mendadak sirna, saat Tania menemukan seseorang. Kehidupan mereka berubah setelah bertemu dengan seseorang itu yang bernama Danar. Mereka bertemu disebuah bis kota. Danar adalah seorang karyawan dan juga penulis buku. Danar begitu baik sehingga keluarga ini menganggapnya seperti malaikat.
Tetapi semua kesulitan itu mendadak sirna, saat Tania menemukan seseorang. Kehidupan mereka berubah setelah bertemu dengan seseorang itu yang bernama Danar. Mereka bertemu disebuah bis kota. Danar adalah seorang karyawan dan juga penulis buku. Danar begitu baik sehingga keluarga ini menganggapnya seperti malaikat.
Suatu ketika Danar memberikan mereka rumah kontrakan sehingga Tania, Dede dan ibunya tidak perlu lagi tinggal di rumah kardus. Tania dan Dede bisa kembali sekolah yang dibiayai oleh Danar dan ibunya berjualan kue. Mereka pun semakin dekat seperti keluarga. Danar sering mengunjungi mereka setelah pulang kerja.
Suasana agak berubah ketika Danar membawa teman dekatnya yang bernama Ratna. Tania merasa cemburu, ia tidak suka melihat kedekatan Danar dengan Ratna. Rasa tidak suka itu bukan sekedar perasaan iri seorang adik tapi Tania kecil belum bisa menerjemahkan apa arti perasaan itu.
Kebahagiaan mereka berkurang saat ibu Tania meninggal. Berat sekali bagi Tania menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan sekarang ia yang harus bertanggung jawab menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Singapura. Semua pengalaman hidup yang telah Tania alami menjadikannya lebih dewasa dari gadis-gadis lain. Perasaannya terhadap Danar juga semakin jelas. Lambat laun Tania tahu, perasaan itu bernama cinta.
Tetapi cinta Tania terhadap Danar tidaklah mudah. Bertahun-tahun mereka bersama dalam status kakak adik. Sisi remajanya membuatnya ingin mengekspresikan perasaannya meskipun ia tidak tahu apakah Danar memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak. Keadaan semakin sulit saat Danar memutuskan untuk menikah dengan Ratna. Tania patah hati. Ia memutuskan untuk tidak hadir dalam pernikahan mereka meskipun Danar dan Ratna telah membujuknya.
Beberapa waktu berselang, Tania tahu bahwa kehidupan rumah tangga Danar dan Ratna tidak bahagia. Ratna bercerita kepada Tania bahwa Danar telah banyak berubah. Danar menjadi pendiam dan seringkali tidak berada di rumah. Ratna tahu ada sesuatu yang menghalangi mereka, ada seseorang di antara ia dan Danar tetapi ia tidak pernah tahu siapakah atau apakah itu. Dari cerita Dede akhirnya Tania tahu bahwa Danar juga mencintai Tania. Danar menuliskan perasaannya dalam novel “Cinta Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang cukup jauh membuat Danar merasa tidak pantas mencintai Tania. Tidak seharusnya ia mencintai gadis kecil seperti Tania.
Ketika Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya dan jalan yang terbaik adalah sama-sama melepaskan, dan mengikhlaskan perasaan yang selama ini mereka pendam diam-diam itu.
BAB II
Identifikasi Unsur Instrinsik
1. Tema
Tema dari novel ini percintaan dan keikhlasan
2. Tokoh dan penokohan
Tania: baik, pintar, penurut, membanggakan, cantik, dewasa, penyayang, bertanggung jawab dan dapat di percaya
Dede: bandel, polos, jahil, pintar, baik, penyayang tampan, dan suka mengejek/bercanda.
Ibu: baik, penyabar, penyayang, dan bertanggung jawab.
Danar: baik, dewasa, penyayang, pekerja keras, dermawan, pintar, bertanggung jawab, dan selalu menepati janji.
Ratna: baik, dewasa, penyayang, dan penyabar.
Miranti: baik, penyayang.
Anne: perhatian, baik.
3. Latar
Tempat: Jakarta, Singapura, toko buku, dorm, apartemen, kuburan, rumah kardus, rumah sakit, bandara, Dunia Fantasi, Kontrakan dan NUS (National Uneversity of Singapore)
Waktu: pagi, siang, sore, malam.
Suasana: menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, mengagetkan, hening.
4. Alur
Campuran (maju mundur)
5. Sudut pandang
Orang pertama pelaku utama
6. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini ialah, terkadang hal yang terbaik adalah menerima. Menerima, bahwa segala hal yang terjadi tidak selalu seperti apa yang kita inginkan. Menerima, dan belajar untuk mengikhlaskan. Jika sesuatu itu memang bukan hadir untuk kita, meski seberapapun besar usaha yang kita perbuat, meski seberapa susahnya pun kita berjuang, kita tidak akan bisa mendapatkannya. Karena yang terbaik menurut kita, belum tentu yang terbaik menurut kehendak Tuhan.
BAB III
Identifikasi Unsur Ekstrinsik
1. Nilai ketuhanan (ya Tuhan, lakukakn lah apa saja aku mohon (hlm 56))
2. Nilai moral (besok pagi-pagi ibu akan menggantikan perban itu dengan lap dapur, saputangan itu dicuci (hlm 24))
3. Nilai sosial (saat kami akan turun dia memberikan kami selembar uang sepuluh ribuan (hlm 24))
4. Nilai ekonomi (Dede ingin membeli es mambo dan aku tidak bisa membelanjakan uang penghasilan kami hari itu (hlm 19))
BAB IV
Simpulan Dan Saran
Simpulan
Novel ini sangat mengharukan dan indah. Karakter Tania yang cerdas dan kuat serta lebih dewasa dari pada yang seumurannya membuat novel ini semakin asik untuk dibaca. Juga karakter Danar yang menenangkan melengkapi indahnya novel ini. Akan tetapi penulis terkadang salah dalam mengetik ketika menceritakan dia dan adiknya yang sedang chatting, adiknya itu bertanya dengan menyebut “Kak Ratna” yang seharusnya adalah “Kak Tania” (hlm 155).
Dari awal hingga akhir alur novel ini maju mundur membuat para pembaca agak bingung, akan tetapi menyenangkan untuk dibaca. Akhir cerita juga menyimpan teka-teki yang memungkinkan para pembaca berpikir bagaimana kelanjutan kehidupan Tania. Dan akhir cerita juga tidak menjelaskan bagaimana kehidupan Danar dan Ratna setelah Tania memutuskan untuk tidak akan kembali lagi, serta bagaimana hubungan dia dengan adiknya?
Saran
Tak sedikit kesalahan penulisan dalam novel ini seperti yang saya jelaskan diatas pada halaman 155. Bahasa yang digunakan pun terkadang baku, terkadang tidak baku.
Saya berharap banyak kepada sekolah untuk menyediakan banyak novel-novel atau buku-buku yang lainnya, agar ketika murid diberi tugas oleh guru, murid-murid tidak kesusahan untuk mengerjakan tugas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Liye, Tere. 2011. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta